SMAMDELAGRES | Pengabdian mengajar dijunjung tinggi oleh Sri Wahyuni, seorang guru senior SMA Muhammadiyah 8 Gresik kelahiran 9 Juni tahun 1969. Ia telah mengajar di SMAMDELAGRES sejak tahun 1993, jauh sebelum bangunan sekolah berdiri semegah sekarang.
Warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik ini tetap menunjukkan dedikasinya yang tinggi sebagai guru meski sudah menginjak usia 53 tahun. Terhitung, ia telah mengajar siswa selama kurang lebih 30 tahun.
“Dulu setiap kali datang musim hujan, air akan merembet masuk hingga banjir. Yang paling saya ingat, pernah suatu ketika hujan turun dengan deras padahal siswa sedang mengikuti agenda Pondok Ramadhan, terpaksa mereka bermalam dalam keadaan tidur diatas bangku yang ditata rapi,” Senin (16/10/2023).
Sri Wahyuni bahkan mengungkapkan tak jarang kelas dipenuhi dengan kotoran ayam, sebab dekat dengan pemukiman warga yang beternak ayam.
“Sudah nggak bisa dibayangkan sekolah saat ini dengan dulu-dulu,” terangnya.
Namun, tak lantas membuatnya patah arang. Ibu 3 anak ini selalu berangkat dengan sumringah dari rumah sekolah, jarak antar rumah ke sekolah hanya mencapai 100 meter.
“Orang tua saya nggak suka anaknya jauh-jauh dari mereka, sedangkan ridho orang tua ini sangat penting bagi kehidupan saya. Saya tidak boleh mendaftar jadi PNS, karena takut dengan nasib saya di luar rumah,” tuturnya.
Alasan lain guru yang sering dipanggil Bu Yuni ini berprofesi menjadi guru adalah agar ilmu yang diberikan dapat beemanfaat dan menjadi tabungan ke surga.
“Bagaimanapun kalo kita meninggal nanti, kita tidak bisa bergantung ke siapa-siapa. Semoga ilmu saya bisa membawa manfaat ke siswa, dan memudahkan jalan ke surga,” tutupnya. (*)
