Smandela – Keinginannya menghadiahkan mahkota atau jubah kehormatan untuk kedua orang tua, membawa siswa SMA Muhammadiyah 8 (SMAM 8) Gresik, Muhammad Yusuf Siddiqi meraih juara I Tahfidzul Qur’an pada ajang bergengsi Festival Faqih Usman (FFU) ke-7 di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik, Sabtu (11/11/2023).
Sepasang mahkota indah yang ia bangun untuk kedua orang tua di akhirat kelak menjadi perjuangan besar Yusfi panggilan akrabnya saat ini. Mimpi meraih kemulian tersebut tak semudah khayalan, ia menempuh proses terjal dalam menghafal dan mengimplementasikan nilai-nilai positif dalam kandungan Al-Qur’an.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Majelis Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik yang bekerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMG, Yusfi mampu memukau penguji lewat suara merdunya dalam menghafal ayat suci Al Qur’an.
“Saya tidak pernah menyangka mimpi membahagiakan orang tua mampu menembus segala batas. Bahkan melambungkan nama saya menjadi Juara 1 kategori Tahfidzul Qur’an pada ajang bergengsi Festival Faqih Usman (FFU) ke-7,” ungkapnya.
Ia mampu menjawab segala pertanyaan yang diberikan penguji. Yakni uji petik berupa sambung ayat oleh tim penguji untuk mengetahui tingkat kelancaran membaca Al Qur’an, tajwid, dan fashohah. Setiap siswa yang menjalani tes itu akan mendapatkan nilai sesuai kemampuan.
“Hanya berbekal bismillah dan doa orang tua saja, karena ridho orang tua bisa membuka segala pintu yang tertutup,” ucapnya.
Pada waktu penyisihan juz 30 diberikan 3 buah pertanyaan yang harus dijawab para peserta. Setelah itu, peserta yang lolos akan mengikuti babak final juz 30 dengan kembali mendapatkan 3 pertanyaan yang berupa sambung ayat atau membaca surat secara keseluruhan mulai awal hingga akhir.
Yusfi sendiri saat ini telah mampu menghafal sebanyak 4 Juz dalam Al Qur’an, yang terdiri dari juz 30, juz 29, juz 28, dan juz 27. Ia bahkan bakal menambah hafalan denga menjalani proses hafalan juz ke 26.
“Alhamdulillah karena memang mimpinya ingin menjadi generasi pecinta Al Qur’an, salah satunya dengan menjadi seorang Hafidz,” jelasnya.
Kemampuan Yusfi dalam menghafal Al Qur’an tidak terlepas dari keaktifannya mengikuti kelas Tahfidzul Qur’an yang merupakan program SMAM 8 Gresik. Ia secara rutin mengikuti kelas Tahfidz setiap hari Selasa-Kamis pada pukul 07.00 – 10.00 WIB.
Putra kedua dari empat bersaudara pasangan suami-istri bernama Zainal Alim dan Qurrotul Infiyati ini tinggal di Desa Giri Gajah, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Kakak Yusfi sedang menempuh pendidikan di SMAM 6 Karangasem Paciran, sementara 2 adiknya yang lain masih duduk di bangku kelas VII SMP dan Taman Kanak-kanak (TK).
“Ayah saya bekerja sebagai wiraswasta dan ibu saya seorang ibu rumah tangga pada umumnya. Melihat perjuangan keras kedua orang tua menghidupi keluarga kami, membulatkan tekad saya untuk berbakti,” ungkapnya.
Salah satu baktinya adalah dengan menghafal Al Qur’an. Proses tersebut tidak luput dengan banyak godaan dan rasa ingin menyerah, apalagi ia sehari-hari juga turut membantu pekerjaan rumah dan aktif kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Alumni SMP Muhammadiyah 4 Gresik ini juga harus berangkat lebih awal dari teman-temannya karena berdomisili jauh dari sekolah. Selama diperjalanan menuju sekolah, Yusfi yang dibonceng dibelakang oleh temannya selalu murojaah (mengulang hafalan) sambil berlomba dengan suara knalpot dan ayam berkokok.
“Kalo ditanya berat pasti berat, memang terasa jenuh dan penuh godaan sesat. Namun selalu ingat dengan niat dan semangat dari orang tua,” tandasnya.
Selain menjadi penghafal Al Qur’an, Yusfi sering diminta untuk menjadi imam sholat Jum’at dan sholat Tarawih di berbagai Masjid di kecamatan Cerme dan Kecamatan Benjeng.
Melalui keterampilannya, prestasi membanggakan di FFU ke 7 berhasil dibawa pulang siswa satu ini. Selain juara I Tahfidzul Qur’an, ia juga memperoleh Special Award VI kategori Tilawatil Qur’an.
Penulis Emi Faizatul Afifah
